Kalender Jawa Dan Weton: Panduan Lengkap Terbaru!
Guys, pernahkah kalian mendengar tentang Kalender Jawa dan Weton? Mungkin sebagian dari kalian sudah familiar, tapi banyak juga yang masih penasaran. Nah, kali ini kita akan membahas tuntas tentang Kalender Jawa dan Weton, mulai dari sejarah, cara perhitungan, hingga makna dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak baik-baik!
Apa Itu Kalender Jawa?
Kalender Jawa, atau penanggalan Jawa, adalah sistem penanggalan yang unik dan kaya akan sejarah. Kalender ini merupakan perpaduan antara sistem penanggalan Hindu, Buddha, dan Islam. Keunikan Kalender Jawa terletak pada siklusnya yang kompleks dan perhitungannya yang berbeda dengan kalender Masehi yang kita gunakan sehari-hari.
Sejarah Singkat Kalender Jawa
Sejarah Kalender Jawa bermula pada masa Kerajaan Mataram Islam. Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja Mataram saat itu, menggabungkan sistem penanggalan Saka (Hindu) dan Hijriyah (Islam) untuk menciptakan kalender baru yang mencerminkan identitas budaya Jawa. Kalender Jawa pertama kali digunakan pada tanggal 1 Sura tahun Alip 1555 Jawa, yang bertepatan dengan tanggal 8 Juli 1633 Masehi.
Struktur Kalender Jawa
Kalender Jawa memiliki struktur yang berbeda dengan kalender Masehi. Dalam Kalender Jawa, terdapat:
- Satu Tahun: Terdiri dari 12 bulan.
- Satu Bulan: Terdiri dari 29 atau 30 hari (Selo).
- Satu Minggu: Terdiri dari 7 hari (Saptawara) dan 5 hari (Pancawara).
Nama-nama bulan dalam Kalender Jawa juga berbeda dengan kalender Masehi. Berikut adalah nama-nama bulan dalam Kalender Jawa:
- Sura
- Sapar
- Mulud (Rabiul Awal)
- Bakda Mulud (Rabiul Akhir)
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rejeb
- Ruwah (Syaban)
- Pasa (Ramadan)
- Syawal
- Dzulkaidah
- Besar (Dzulhijjah)
Selain nama bulan, hari dalam Kalender Jawa juga memiliki dua siklus, yaitu Saptawara (7 hari) dan Pancawara (5 hari). Saptawara terdiri dari:
- Ahad (Minggu)
- Senen (Senin)
- Selasa
- Rebu (Rabu)
- Kemis (Kamis)
- Jumat
- Setu (Sabtu)
Sedangkan Pancawara terdiri dari:
- Legi
- Pahing
- Pon
- Wage
- Kliwon
Kombinasi antara Saptawara dan Pancawara inilah yang menghasilkan Weton, yang akan kita bahas lebih lanjut nanti.
Apa Itu Weton?
Weton adalah hari kelahiran seseorang berdasarkan Kalender Jawa. Weton merupakan kombinasi antara hari dalam Saptawara (7 hari) dan hari dalam Pancawara (5 hari). Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Minggu Wage memiliki weton Minggu Wage.
Cara Menghitung Weton
Untuk menghitung Weton, kita perlu mengetahui tanggal lahir seseorang dalam kalender Masehi. Setelah itu, kita bisa mengonversinya ke dalam Kalender Jawa. Ada banyak cara untuk mengonversi tanggal Masehi ke Jawa, salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi atau website konversi kalender.
Setelah mendapatkan tanggal lahir dalam Kalender Jawa, kita bisa menentukan Wetonnya. Misalnya, jika seseorang lahir pada tanggal 1 Sura tahun Alip, maka Wetonnya adalah Jumat Legi.
Makna dan Penggunaan Weton
Weton memiliki makna yang mendalam dalam budaya Jawa. Weton dipercaya dapat memengaruhi karakter, nasib, dan keberuntungan seseorang. Oleh karena itu, Weton sering digunakan sebagai acuan dalam berbagai hal, seperti:
- Menentukan hari baik untuk acara penting: Misalnya, pernikahan, khitanan, atau memulai usaha.
- Mencocokkan pasangan: Weton pasangan sering dibandingkan untuk melihat kecocokan hubungan mereka.
- Meramalkan nasib: Weton juga sering digunakan untuk meramalkan nasib seseorang berdasarkan Primbon Jawa.
Setiap Weton memiliki karakteristik dan makna yang berbeda-beda. Misalnya, orang yang lahir pada Weton Minggu Wage dipercaya memiliki karakter yang sabar, tekun, dan pekerja keras. Namun, mereka juga cenderung pendiam dan kurang percaya diri.
Neptu Weton: Angka yang Membawa Makna
Selain kombinasi hari dan pasaran, Weton juga memiliki nilai angka yang disebut Neptu. Neptu dihitung berdasarkan nilai hari dan pasaran. Setiap hari dan pasaran memiliki nilai angka tertentu:
- Hari:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
- Pasaran:
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
- Kliwon: 8
Untuk menghitung Neptu Weton, kita cukup menjumlahkan nilai hari dan pasarannya. Misalnya, Weton Minggu Wage memiliki Neptu 5 (Minggu) + 4 (Wage) = 9.
Neptu Weton juga memiliki makna tersendiri dan sering digunakan dalam perhitungan Primbon Jawa. Misalnya, Neptu Weton digunakan untuk menentukan kecocokan pasangan, hari baik, atau bahkan untuk meramalkan rezeki seseorang.
Kalender Jawa vs. Kalender Masehi: Apa Bedanya?
Setelah membahas tentang Kalender Jawa dan Weton, mungkin kalian bertanya-tanya, apa perbedaan antara Kalender Jawa dan kalender Masehi yang kita gunakan sehari-hari? Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:
Fitur | Kalender Jawa | Kalender Masehi |
---|---|---|
Asal Usul | Perpaduan Hindu, Buddha, dan Islam | Sistem Gregorian (Romawi) |
Siklus | Kompleks, menggabungkan Saptawara dan Pancawara | Lebih sederhana, berdasarkan perputaran bumi |
Jumlah Hari | Bervariasi antara 29 dan 30 hari per bulan | Tetap, 30 atau 31 hari per bulan (kecuali Februari) |
Penggunaan | Tradisi, budaya, penentuan hari baik, ramalan | Kegiatan sehari-hari, administrasi, bisnis |
Kalender Jawa lebih erat kaitannya dengan tradisi dan budaya Jawa, sedangkan kalender Masehi lebih bersifat universal dan digunakan secara luas di seluruh dunia.
Mengapa Kalender Jawa dan Weton Masih Relevan?
Di era modern ini, mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa Kalender Jawa dan Weton masih relevan? Padahal, kita sudah memiliki kalender Masehi yang lebih praktis dan mudah digunakan.
Jawabannya adalah karena Kalender Jawa dan Weton merupakan bagian dari warisan budaya yang kaya dan memiliki nilai-nilai filosofis yang mendalam. Kalender Jawa bukan hanya sekadar sistem penanggalan, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa tentang alam, waktu, dan hubungan antarmanusia.
Selain itu, Weton juga masih relevan karena dipercaya dapat memberikan petunjuk dan arahan dalam kehidupan. Meskipun tidak semua orang percaya pada ramalan Weton, banyak yang menganggapnya sebagai salah satu cara untuk memahami diri sendiri dan potensi yang dimiliki.
Kesimpulan
Kalender Jawa dan Weton adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Jawa. Memahami Kalender Jawa dan Weton dapat membantu kita untuk lebih menghargai warisan budaya leluhur dan mendapatkan wawasan baru tentang diri sendiri. Semoga panduan lengkap ini bermanfaat untuk kalian, guys! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!