Studi Kasus: Sistem Kalkulasi Biaya Normal Perusahaan

by Dimemap Team 54 views

Pendahuluan

Hey guys! Kali ini kita bakal ngebahas soal tugas tentang sistem kalkulasi biaya normal. Soal ini penting banget buat dipelajari, terutama buat kalian yang lagi belajar akuntansi biaya atau lagi kerja di bidang keuangan. Kita akan bahas studi kasus dari perusahaan Computer Systems Design yang mengembangkan perangkat lunak khusus dan menggunakan sistem kalkulasi biaya normal. Biar lebih seru, kita akan bedah soalnya satu per satu dan cari tahu gimana cara ngerjainnya dengan benar. Yuk, langsung aja kita mulai!

Sistem kalkulasi biaya normal adalah metode yang digunakan untuk menentukan biaya produk atau jasa dengan menggabungkan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam sistem ini, biaya overhead pabrik dialokasikan berdasarkan tarif yang telah ditentukan sebelumnya, bukan biaya aktual yang terjadi. Tarif overhead pabrik dihitung dengan membagi total biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan total aktivitas yang dianggarkan (misalnya, jam tenaga kerja langsung atau jam mesin). Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan biaya produk atau jasa secara lebih cepat dan efisien, serta membantu dalam pengambilan keputusan terkait penetapan harga dan pengendalian biaya. Sistem kalkulasi biaya normal sangat berguna dalam industri yang memiliki biaya overhead yang signifikan atau produksi yang kompleks, di mana biaya aktual sulit untuk dilacak secara langsung ke produk atau jasa tertentu.

Dalam studi kasus ini, kita akan melihat bagaimana Computer Systems Design, sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak khusus, menerapkan sistem kalkulasi biaya normal. Data yang tersedia mencakup informasi mengenai biaya yang dianggarkan dan biaya aktual, serta aktivitas yang terkait dengan produksi perangkat lunak. Dengan menganalisis data ini, kita akan dapat memahami bagaimana perusahaan menghitung biaya produk atau jasa mereka, mengidentifikasi varians antara biaya yang dianggarkan dan biaya aktual, serta mengevaluasi efektivitas sistem kalkulasi biaya yang digunakan.

Data Perusahaan Computer Systems Design Tahun 2010

Berikut adalah data yang tersedia untuk tahun 2010:

Kategori Item Nilai
Dianggarkan Biaya Overhead Pabrik $1.200.000
Jam Tenaga Kerja Langsung 100.000 jam
Jam Mesin 50.000 jam
Unit yang Diproduksi 10.000 unit
Aktual Biaya Overhead Pabrik $1.150.000
Jam Tenaga Kerja Langsung 95.000 jam
Jam Mesin 48.000 jam
Unit yang Diproduksi 9.800 unit
Biaya Bahan Baku Langsung $500.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung $400.000

Data di atas memberikan gambaran yang jelas mengenai anggaran dan realisasi biaya serta aktivitas produksi Computer Systems Design selama tahun 2010. Biaya overhead pabrik yang dianggarkan sebesar $1.200.000 merupakan estimasi total biaya tidak langsung yang akan dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi. Estimasi ini penting untuk menghitung tarif overhead yang akan digunakan dalam sistem kalkulasi biaya normal. Jam tenaga kerja langsung dan jam mesin yang dianggarkan masing-masing 100.000 jam dan 50.000 jam, yang menunjukkan volume aktivitas yang diharapkan perusahaan selama periode tersebut. Unit yang diproduksi yang dianggarkan sebanyak 10.000 unit memberikan target produksi yang harus dicapai perusahaan.

Data aktual mencerminkan realisasi biaya dan aktivitas selama tahun 2010. Biaya overhead pabrik aktual sebesar $1.150.000 sedikit lebih rendah dari anggaran, yang bisa mengindikasikan efisiensi dalam pengendalian biaya overhead. Jam tenaga kerja langsung dan jam mesin aktual masing-masing 95.000 jam dan 48.000 jam, menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan anggaran. Unit yang diproduksi aktual sebanyak 9.800 unit juga sedikit di bawah target. Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung masing-masing $500.000 dan $400.000 merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk produksi. Dengan membandingkan data anggaran dan data aktual, kita dapat mengidentifikasi varians dan menganalisis penyebabnya, serta mengevaluasi kinerja perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan.

Analisis dan Pembahasan

1. Hitung Tarif Overhead Pabrik

Untuk menghitung tarif overhead pabrik, kita perlu menentukan dasar alokasi yang akan digunakan. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan dua dasar alokasi, yaitu jam tenaga kerja langsung dan jam mesin. Penting untuk diingat bahwa pemilihan dasar alokasi yang tepat sangat krusial dalam sistem kalkulasi biaya normal. Dasar alokasi yang paling sesuai adalah yang memiliki hubungan sebab-akibat yang kuat dengan biaya overhead pabrik. Dengan kata lain, dasar alokasi harus mencerminkan aktivitas yang paling banyak mengkonsumsi biaya overhead. Misalnya, jika biaya overhead pabrik terutama disebabkan oleh penggunaan mesin, maka jam mesin akan menjadi dasar alokasi yang lebih tepat dibandingkan jam tenaga kerja langsung.

a. Menggunakan Jam Tenaga Kerja Langsung

  • Tarif Overhead = Biaya Overhead yang Dianggarkan / Jam Tenaga Kerja Langsung yang Dianggarkan
  • Tarif Overhead = $1.200.000 / 100.000 jam
  • Tarif Overhead = $12 per jam tenaga kerja langsung

b. Menggunakan Jam Mesin

  • Tarif Overhead = Biaya Overhead yang Dianggarkan / Jam Mesin yang Dianggarkan
  • Tarif Overhead = $1.200.000 / 50.000 jam
  • Tarif Overhead = $24 per jam mesin

2. Hitung Biaya Overhead yang Dibebankan

Setelah kita mendapatkan tarif overhead, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya overhead yang dibebankan ke produk atau jasa. Biaya overhead yang dibebankan dihitung dengan mengalikan tarif overhead dengan aktivitas aktual yang digunakan. Dengan kata lain, kita mengalokasikan biaya overhead ke produk atau jasa berdasarkan seberapa banyak aktivitas yang mereka konsumsi. Ini memastikan bahwa produk atau jasa yang menggunakan lebih banyak sumber daya overhead akan menanggung biaya yang lebih tinggi.

a. Menggunakan Jam Tenaga Kerja Langsung

  • Biaya Overhead yang Dibebankan = Tarif Overhead x Jam Tenaga Kerja Langsung Aktual
  • Biaya Overhead yang Dibebankan = $12/jam x 95.000 jam
  • Biaya Overhead yang Dibebankan = $1.140.000

b. Menggunakan Jam Mesin

  • Biaya Overhead yang Dibebankan = Tarif Overhead x Jam Mesin Aktual
  • Biaya Overhead yang Dibebankan = $24/jam x 48.000 jam
  • Biaya Overhead yang Dibebankan = $1.152.000

3. Hitung Total Biaya Produksi

Total biaya produksi adalah jumlah dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang dibebankan. Ini adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Mengetahui total biaya produksi sangat penting untuk berbagai keputusan bisnis, termasuk penetapan harga, analisis profitabilitas, dan pengendalian biaya. Dengan memahami komponen biaya yang membentuk total biaya produksi, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

a. Menggunakan Jam Tenaga Kerja Langsung

  • Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead yang Dibebankan
  • Total Biaya Produksi = $500.000 + $400.000 + $1.140.000
  • Total Biaya Produksi = $2.040.000

b. Menggunakan Jam Mesin

  • Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead yang Dibebankan
  • Total Biaya Produksi = $500.000 + $400.000 + $1.152.000
  • Total Biaya Produksi = $2.052.000

4. Hitung Biaya per Unit

Biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya per unit memberikan informasi penting tentang efisiensi produksi dan dapat digunakan untuk membandingkan biaya produksi dari waktu ke waktu atau dengan pesaing. Selain itu, biaya per unit juga merupakan faktor penting dalam penetapan harga jual. Perusahaan perlu memastikan bahwa harga jual mereka cukup tinggi untuk menutupi biaya per unit dan menghasilkan keuntungan yang wajar.

a. Menggunakan Jam Tenaga Kerja Langsung

  • Biaya per Unit = Total Biaya Produksi / Unit yang Diproduksi
  • Biaya per Unit = $2.040.000 / 9.800 unit
  • Biaya per Unit = $208,16 per unit

b. Menggunakan Jam Mesin

  • Biaya per Unit = Total Biaya Produksi / Unit yang Diproduksi
  • Biaya per Unit = $2.052.000 / 9.800 unit
  • Biaya per Unit = $209,39 per unit

5. Analisis Varians Overhead

Varians overhead adalah selisih antara biaya overhead yang dibebankan dan biaya overhead aktual. Varians ini dapat mengindikasikan apakah perusahaan telah mengendalikan biaya overhead mereka secara efektif. Varians yang menguntungkan (biaya overhead yang dibebankan lebih tinggi dari biaya overhead aktual) menunjukkan bahwa perusahaan telah mengendalikan biaya overhead dengan baik. Sebaliknya, varians yang tidak menguntungkan (biaya overhead yang dibebankan lebih rendah dari biaya overhead aktual) menunjukkan bahwa perusahaan mungkin perlu meningkatkan pengendalian biaya overhead mereka. Analisis varians overhead membantu perusahaan untuk memahami mengapa biaya overhead aktual berbeda dari yang dianggarkan dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

a. Menggunakan Jam Tenaga Kerja Langsung

  • Varians Overhead = Biaya Overhead yang Dibebankan - Biaya Overhead Aktual
  • Varians Overhead = $1.140.000 - $1.150.000
  • Varians Overhead = -$10.000 (Tidak Menguntungkan)

b. Menggunakan Jam Mesin

  • Varians Overhead = Biaya Overhead yang Dibebankan - Biaya Overhead Aktual
  • Varians Overhead = $1.152.000 - $1.150.000
  • Varians Overhead = $2.000 (Menguntungkan)

Kesimpulan

Dari perhitungan di atas, kita bisa lihat bahwa biaya per unit dan varians overhead berbeda tergantung pada dasar alokasi yang digunakan. Kalau kita pakai jam tenaga kerja langsung, biaya per unitnya $208,16 dan varians overheadnya tidak menguntungkan sebesar $10.000. Tapi, kalau kita pakai jam mesin, biaya per unitnya jadi $209,39 dan varians overheadnya menguntungkan sebesar $2.000.

So, gimana nih? Dasar alokasi mana yang lebih baik? Nah, ini tergantung pada situasi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya overhead. Penting banget buat perusahaan untuk memilih dasar alokasi yang paling akurat mencerminkan hubungan antara aktivitas dan biaya overhead. Dengan memilih dasar alokasi yang tepat, perusahaan bisa mendapatkan informasi biaya yang lebih akurat dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Semoga studi kasus ini bermanfaat ya, guys! Jangan ragu untuk bertanya kalau ada yang kurang jelas. Sampai jumpa di pembahasan soal lainnya!